Powered by:

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Thursday, January 7, 2010

Baterai Magnet Berteknologi Nano

Tak sejalan dengan teknologi elektronika yang jauh berkembang, ternyata teknologi baterai yang disematkan pada perangkat-perangkat tersebut masih tertinggal. Hal inilah yang kemudian membuat para ahli mencoba berbagai alternative yang dapat dijadikan sumber energi pengganti baterai yang ada sekarang.

Diantara penelitian-penelitian tersebut, muncul sebuah temuan baru yang disebut baterai spin (berputar) yang dikembangakan oleh para peneliti dari Universitas Miami, Amerika Serikat serta Universitas Tokyo dan Tohoku, Jepang. Baterai spin merupakan baterai yang dapat diisi ulang dengan menerapkan sistem ladang magnit menjadi nano-magnit pada sebuah perangkat yang disebut ‘magnetic tunnel junction’ (MTJ).


Teknologi baru ini merupakan sebuah langkah maju dimana diyakini akan menghasilkan baterai dengan lebih cepat, lebih murah dan menggunakan sedikit energi dari arus yang telah ada sebelumnya. Dimasa depan baterai baru ini dapat dikembangkan untuk menghidupkan sebuah mobil atau perangkat lainnya.
Rahasia dari teknologi ini terletak pada penggunaan magnet nano untuk mempengaruhi kekuatan elektromotif. Sebenarnya teknologi ini menggunakan prinsip yang sama seperti halnya baterai konvensional. Bedanya, bila pada baterai konvensional energi yang disimpan menggunakan bentuk energi kimia dimana ketika dijalankan reaksi kimia akan terjadi dan mengahasilkan energi listrik. Sedangkan teknologi baru ini mengkonversikan energi magnetic menjadi energi listrik tanpa adanya reaksi kimia. Arus listrik yang dibuata dalam proses ini disebut ’arus polarisasi spin’ dan disebut sebagai teknologi baru dengan nama ‘spintronik’.



Dengan menggunakan teknologi spintronik, energi disimpan bukan melalui reaksi kimia melainkan pada sebuah magnit. Jadi tidak ada reaksi kima yang terjadi karena baterai spin akan membuat ladang magnit yang besar. Teknologi ini dianggap lebih potensial dibanding teknologi apapun yang pernah ditemukan sebelumnya. Bahkan menurut salah satu peneliti, mereka telah mengantisipasi efek yang ditimbulkan dengan penerapan teknologi ini. Hanya saja dengan teknologi ini, voltase yang dihasilkan menjadi seratus lebih besar dalam waktu puluhan menit dan mengahasilkan voltase yang berbeda dalam waktu milidetik. Ini diluar dari perhitungan teoritis yang saat ini dipahami.



Namun setidaknya temuan baru ini dapat menjelaskan lebih jauh bagaimana cara ekrja magnet dan aplikasinya dalam hal penggunaan MTJ sebagai elemen elektronik yang bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan transistor konvensional. Meski perangkat aktualnya memiliki diameter seperti halnya rambut manusia, namun energi yang disimpan secara potensial mampu menjalankan sebuah mobil sampai beberapa mil jauhnya.



Belum diketahui kapan teknologi baterai ini akan diterapkan pada perangkat elektronik komerial.



No comments:

Post a Comment