Powered by:

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Showing posts with label Science News. Show all posts
Showing posts with label Science News. Show all posts

Tuesday, December 28, 2010

Venus Visible In the Daytime Sky

Venus is so bright, you can see it even in the daytime right now — if you know where to look.
Spotting Venus in the daytime will put you in an exclusive club: the handful of folks around the world who've ever seen a planet besides our own during daylight.
Here's how to do it:
Go out before sunrise. You can't miss Venus, a brilliant beacon hovering in the predawn eastern sky.
Next, find a good reference point. I suggest standing on the west side of your house or another building and sighting Venus over the roofline. Then project where Venus will be after sunrise. It will follow the same basic path as the sun across the sky, up and to your right.
Once the sun is up, you'll have a guidepost to use in finding Venus. You don't need a telescope.
If you plan to get up before sunrise Tuesday (Dec. 14) to watch the Geminid meteor shower, you'll easily spot Venus, and you can extend the skywatching opportunity to just past dawn.
Venus appeared as a stark pinpoint of white light against the blue morning sky. It is extremely hard to find if you don't know exactly where to look, but once you find it, it's startling how bright it is.
This is how it works:
Venus shines with reflected sunlight. Because it is closer to the sun than Earth is, its orbital path never takes it very far from the sun from our point of view. Venus is always behind or in front of the sun (when we can't see it) or off to one side (when we can see it).
That's why Venus is often called the Evening Star or the Morning Star — depending on which side of the sun it's on. That's also why you never see Venus overhead in the night sky.
Outer planets, like Jupiter, can be opposite the sun in our sky, and therefore overhead at night.
Because of its size and relative closeness to us, Venus is brighter than any other planet, and only the sun and moon shine brighter.
If you have lots of patience to gaze at Venus nonstop for several minutes, or if you don't have a roofline handy, you can simply find Venus just before the sun comes up, and keep your eye on it until the sun's rays strike your face. Either trick will work any morning this month as Venus continues to shine brightly as the Morning Star —or, as some have called it, the Christmas Star.
Source: space.com
Venus Visible In the Daytime Sky

Sunday, August 8, 2010

Akan Ada Fenomena Langka 3 Planet dan Hujan Meteor


Beberapa hari mendatang, fenomena langka akan muncul di langit malam. Venus, Mars dan Saturnus akan muncul bersama-sama, diselingi hujan meteor indah.

Seperti dikutip dari Yahoo News, beberapa planet ini hadir menjelang hujan meteor Perseid. Bintang jatuh itu sendiri akan mencapai puncaknya pada 11 Agustus hingga 13 Agustus.

Satu jam menjelang matahari terbenam, siapapun dapat melihat dengan jelas ketiga planet ini di cakrawala sebelah barat laut. Venus, Mars dan Saturnus muncul pada 8 Agustus.

“Ketiga planet ini ditakdirkan untuk muncul pada area yang lebih sempit di langit. Ini merupakan formasi yang sangat khas dan menarik, dan tentunya memberi getaran langit bagi para pengamat,” ujar Joe Rao, kolumnis di Space.com.

Pada 12 Agustus malam, ketiga planet ini akan sejajar bersama di langit barat sebelum menghilang di bawah cakrawala setelah matahari terbenam.

“Planet ini akan terus bersama di langit barat hingga pukul 10 malam waktu setempat,” berdasarkan keterangan NASA.

Tidak hanya itu, selanjutnya akan muncul hujan meteor Perseid.

Hujan meteor Perseid disebabkan puing-puing komet Swift-Tuttle. Setiap 133 tahun, ayunan komet ini akan melalui tata surya dan meninggalkan jejak puing. Bumi akan terlewati pada bulan Agustus.

Jika cuaca memungkinkan, para pengamat langit dapat melihat fenomena ini di wilayah mana saja.

Tempat terbaik adalah wilayah yang jauh dari perkotaan, atau daerah pinggiran yang minim lampu ataupun di bawah langit gelap, kata Rao.

“Waktu terbaik untuk melihat meteor ini adalah jam-jam larut malam pada 11 Agustus hingga 13 Agustus, pagi-pagi sekali,” ujarnya lagi.

Akan Ada Fenomena Langka 3 Planet dan Hujan Meteor

PENELITIAN BUAYA MIRIP KUCING



Peneliti menemukan makhluk aneh bergigi mirip mamalia dan kaki kurus seperti reptil. Makhluk itu hidup di dataran Afrika memburu capung dan serangga lain.

Fosil dari spesies baru ini digali dari batu berusia 105 juta tahun oleh paleontolog di sungai Tanzania.

Mereka dapat mengetahui detil gambar giginya yang aneh dengan akurat menggunakan pemindai medis. Profesor Patrick O’Connor dari Ohio University mengatakan,”Pada pandangan pertama, buaya ini berusaha menjadi mamalia. Kepalanya sebesar kepalan tangan. Jika melihat giginya, Anda akan berpikir bahwa binatang ini adalah buaya,”

Profesor Patrick mengatakan bahwa binatang ini tidak memiliki pelindung yang kuat seperti buaya lainya kecuali ekornya.

Hal ini menjelaskan bahwa makhluk ini cukup mobile dan mungkin aktif tidak seperti buaya biasanya.

Aspek lain dari anatominya menyatakan bahwa binatang ini merupakan makhluk darat yang senang memakan serangga dan binatang kecil, untuk bertahan hidup.

Para peneliti menjulukinya Pakasuchus Kapilimai. Paka adalah bahasa Swahili dari kucing, di mana menyerupai ukuran binatang ini, tengkoraknya, giginya. Sedangkan souchos adalah bahasa Yunani kuno dari buaya.

Prof O’Connor yang menerbitkan temuan ini di Nature mengatakan,”Saat kami meneliti giginya, kami tahu kami menemukan hal baru dan sangat menarik.”

PENELITIAN BUAYA MIRIP KUCING

GAMBAR LEDAKAN MATAHARI OLEH NASA


Ledakan matahari pada awal pekan lalu mengeluarkan api yang sangat menakjubkan. NASA telah mengeluarkan foto pertama ledakan yang menimbulkan tsunami matahari itu.

Permukaan matahari bergolak pada awal pekan lalu dan meledakkan berton-ton atom ion plasma yang menyebar di luar angkasa. Setelah meledak butuh waktu dua hari agar atom tersebut bisa menggapai wilayah bumi yang berjarak 93 juta mil.

NASA mengambil gambar kejadian yang diberi nama coronal mass ejection ini dari pesawat luar angkasa Solar Dynamic Observatory (SDO) yang diluncurkan Februari lalu.

SDO menyediakan gambar tampilan matahari dengan kualitas jauh lebih baik dari High Definition (HD).

Gambar pertama, dengan beberapa warna, menampilkan plasma matahari yang sangat panas dalam temperatur antara satu hingga dua juta derajat Kelvin.

Putaran warna emas terus berputar di sisi kiri serpihan badai matahari yang dikirim awan dengan miliaran ton partikel menuju bumi.

“Kami melihat letusan yang sangat indah,” ujar Leon Golun, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA).

Tsunami matahari yang mengirimkan gelombang gas ke arah bumi bisa menimbulkan kilatan cahaya indah di beberapa wilayah utara bumi.

GAMBAR LEDAKAN MATAHARI OLEH NASA

Saturday, May 1, 2010

Nasa Punya Bukti Kehidupan Di Mars

BADANantariksa Amerika Serikat, NASA, mengaku memiliki bukti tentang kehidupan di Planet Mars. Ilmuwan NASA mengungkap perihal bukti kuat tentang kehidupan di planet yang di kenal dengan sebutan Planet Merah itu. Keyakinan akan adanya kehidupan di Mars itu didasarkan pada sebuah misi khusus ke Planet Mars, yang telah menemukan adanya bentuk kehidupan seperti kolam dan blok bangunan sebagaimana halnya bangunan yang diketahui manusia di Bumi. Seperti dikutip dari The SUN, NASA mengumumkan bahwa penelitian dari misi Opportunity dan Spirit, telah menemukan tanda-tanda kehudupan ekstratersterial di Mars. Hasil penelitian itu begitu menjanjikan para ilmuwan NASA yang telah merencanakan sebuah misi lain. Misi lain yang telah direncanakan tersebut memang ditujukan untuk menemukan apakah ada kehidupan lain di alam semesta. Misi sebelumnya ke Mars, telah mengumpulkan bukti adanya sulfat, yang menjadi indikasi kuat di mana ada air maka di situ ada kehidupan. Sedangkan NASA misi baru-baru ini, telah menyimpulkan tentang adanya air di Mars. Namun para ilmuwan NASA juga menyatakan, misi sebelumnya telah membuktikan adanya kehidupan di Mars. Peneliti di Arizona State University, Jack Farmer, menyatakan bahwa dirinya optimis akan adanya kehidupan di Mars. Sedangkan Ilmuwan lain di Universitas California, Bill Schopf, mengatakan, citra Mars yang dihasilkan Opportunity memang menunjukkan adanya lapisan sulfat dan gypsum di Mars.
Nasa Punya Bukti Kehidupan Di Mars

Monday, February 8, 2010

Lacak Tsunami dengan Kabel Bawah Laut

sains news
Belakangan ini bencana alam kerap menghantui banyak orang di dunia. Terlebih, bencana alam seperti tsunami tak dapat diprediksi jauh hari sebelumnya. Lantaran itulah, sistem peringatan dini tsunami yang akurat sangat diperlukan.

Kini hadir sebuah pendekatan baru mendeteksi tsunami, yakni menggunakan kabel internet bawah laut. Hanya ada lima negara yang masih menggunakan sensor array sebagai sistem peringatan, yaitu Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Cile, dan Thailand. Demikian seperti ditulis dalam sebuah artikel di NewScientist, Selasa (26/1).

Tim peneliti yang dipimpin Manoj Nair di Nasional Administrasi Kelautan dan Atmosfer Colorado, Amerika Serikat, mengusulkan cara yang lebih murah mendeteksi tsunami. Yakni, menggunakan kabel telekomunikasi atau internet bawah laut untuk mendeteksi dengan medan listrik. Alat ini diciptakan sebagai muatan garam listrik di air laut yang melewati medan magnet bumi.

Tim Nair menunjukkan bahwa medan listrik yang dihasilkan oleh tsunami saat melanda Asia Tenggara pada Desember 2004, diinduksi tegangan hingga 500 millivolt. Mereka pun berasumsi untuk bisa mendeteksi dengan voltmeter yang diletakkan pada ujung serat optik dan kabel tembaga di dasar Samudra Hindia.

Hanya saja, ide ini masih memiliki keterbatasan. Sebab, kabel internet bawah laut belum dapat menunjukkan lokasi mana yang tepat untuk arah tsunami.

Lacak Tsunami dengan Kabel Bawah Laut